Minggu, 12 April 2015

Doa dan Bacaan dalam Shalat


Alhamdulillah, saat waktu luang kali ini saya mengajak untuk belajar bersama tentang Bacaan dan Doa pada setiap Fase dalam Gerakan Shalat.

Berikut ini adalah terjemahan dari Bacaan dan Doanya:




  1. Takbiratul Ihram
    Allaahu' Akbar (Allah Maha Besar)
    • Doa Iftitah
      • Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila (Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang)
      • Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin (Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajah-Mu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan dan penyerahan diriku, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik)
      • Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil 'aalamiin (Sesungguhnya shalatku dan ibadah qurbanku, hidupku dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam)
      • Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin (Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepada-Mu)
    • Surah Al-Fatihah (tentunya sangat jelas arti dan maknanya)
    • Surah lainnya dalam Al-Quran.

  2. Ruku'
    • Allaahu' Akbar (Allah Maha Besar)
    • Subhaana, rabbiyal, 'adzhiimi (Maha Suci, Tuhanku Yang Maha Agung) minimal di ulangi 3 kali dan dibolehkan untuk melebihkannya.

  3. I'tidal
    • Sami'allaahu, li, man, hamidahu (Mudah-mudahan Allah mendengar, kepada sesiapa yang memuji-Nya)
    • Rabbanaa, lakal, hamdu (Yaa Tuhan kami, bagi- Mu segala Puji)
    • Wa mil assamaawaati, wa mil al ardhi, wa mil a maa shikta, min shai in, ba'du (Sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu dan sesudahnya)

  4. Sujud
    • Allaahu' Akbar (Allah Maha Besar)
    • Subhaana, rabbiyal, a'laa, wa, bihamdihi (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Luhur, dan aku memuji-Nya) minimal di ulangi 3 kali dan dibolehkan untuk melebihkannya.

  5. Duduk antara 2 Sujud
    • Allaahu' Akbar (Allah Maha Besar)
    • Allaahummaghfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, wahdinii, wa 'aafinii, warzuqnii (Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rejeki kepadaku)

  6. Duduk Tasyahud Awal
    • Allaahu' Akbar (Allah Maha Besar)
    • Attahiyyaatul mubaarakaatus shalawaatut thayyibaatulillaah (Segala ucapan selamat adalah bagi Allah, dan kebahagiaan serta kebaikan)
    • Assalaamu' alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi, dan beserta Rahmat Allah, dan berkat-Nya)
    • Assalaamu 'alayna wa 'alaa 'ibaadillaahis shaalihiin (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang soleh)
    • Asyhadu allaa ilaaha illallaah (Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan kecuali Allah)
    • Wa asyhadu annaa muhammadar rasuulullaah (Dan aku bersaksi, bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya, dan Rasul-Nya)

  7. Duduk Tasyahud Akhir
    • Allaahu' Akbar (Allah Maha Besar)
    • mengulang kembali bacaan dari Duduk Tasyahud Awal lalu diteruskan dengan,
    • Allaahumma, shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa, aali muhammad (Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad)
    • Kamaa, shallayta, 'alaa ibrahiim, wa 'alaa, aali ibraahiim (Sebagaimana telah Engkau berikan kebahagiaan kepada Ibrahim, dan kepada keluarga Ibrahim)
    • Allaahumma, baarik, 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad (Ya Allah, berikanlah berkah kepada Muhammad, dan kepada keluarga Muhammad)
    • Kamaa, baarakta, 'ala ibraahiim, wa 'alaa, aali ibraahiiim (Sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Ibrahim, dan kepada keluarga Ibrahim)
    • Fil 'aalamiina Innaka, hamiidummajiid (Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia)

  8. Doa dalam Ucapan Salam
    • Assalaamu' alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh (Salam sejahtera untukmu, Rahmat Allah dan berkat-Nya)




Semoga artikel ini dapat selalu mengingatkan saya agar lebih memaknai apa itu arti Shalat, selain juga yang utama adalah memenuhi Kewajiban dalam Rukun Islam yang Kedua. Dan sejujurnya saya tidak mau termasuk Pelaku Shalat yang hanya Menunaikan Kewajiban tanpa mengetahui tentang arti dan makna dari Bacaan serta Doa yang terucap dalam Shalat.

Wassalamu' alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh...

Jumat, 10 April 2015

Sunnatullah


Khutbah Idul Adha 2014, MERUBAH NASIB
Slide20
بسم الله الرحمن الرحيم
الله أكبر –9
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا . لااله إلا الله وحده . صدق وعده . ونصر عبده . وأعزجنده وهزم الأحزاب وحده . لااله إلا الله ولا نعبد إلا إياه مخلصين له الدين ولو كره الكافرون .
الحمد لله , الحمد لله الذى نوّر قلوب العارفين , بمداومة الذكر فى كل وقت وحين .
أشهد أن لا إله إلا الله الملك الحقّ المبين , وأشهد أنّ سيّدنا محمّدا عبده ورسوله الصادق الوعد الأمين .
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد , نقطة الشرفاء الأنيباء و المرسلين وعلى آله وصحبه الأئمة فى دين الحقّ رسائر المهتدين من الأمم الاوّلين والأخرين .
أما بعد : فيا إخوان الكرام , عليكم بتقوى الله ربّ العلمين وازلفة الجنة للمتقين . اتقوا الله تعالى فقد فاز المتقون .
        قال الله تعالى في القران الكريم : وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا (البقرة 143)

Allahu Akbar x9 Allahu Akbar walillahil hamd
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah.
Tema yang akan disampaikan khotib dalam khutbah kali ini berjudul “Merubah Nasib” dalam arti meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik.
Mengetengahkan pesan penting dari Baginda Rasulillah Saw. kepada kita semua umatnya. Pesan mana yang mengandung peringatan keras, dimana ada satu golongan manusia yang digambarkan hidupnya menjadi terkucil dan terasing, merasakan kesendirian meski sedang dalam kebersamaan. Tiada perlindungan dan pertolongan, susah tanpa tahu sebabnya, sedih tanpa mengerti masalahnya. Jalan nampak gelap gulita, tidak tahu arah yang harus ditempuh, tidak ada solusi hidup dari masalah yang sedang dihadapi. Kalau berdoa, doanya tidak dikabulkan, kalau minta tolong, pertolongan-Nya tidak diturunkan. Hadist tersebut diriwayatkan oleh Iman Ibnu Majah dan Iman Ibnu Hiban RA.:
 عن عائشة رضي الله عنها قالت :   دخل عليّ النبى صلى الله عليه وسلم. فعرفت فى وجهه أن قد حضره شىء . فتوضاء وما كلّم احدا. فلصقت بالحجرة استمع ما يقول . فقعد على المنبر , فحمد الله وأثنى عليه وقال:” يأيها الناس ان الله يقول لكم : مروا بالمعروف وانتهوا عن المنكر قبل أن تدعوا فلا اجيب لكم وتسألوني فلا اعطيكم وتستنصروني فلا أنصركم . فما زاد عليهن حتى نزل.
Dari A’isyah ra berkata : ”Nabi saw masuk kepadaku, aku lihat di wajahnya seakan telah terjadi sesuatu, kemudian Beliau mengambil wudhu’ menuju mimbar dan tidak berkata sedikitpun. Aku mendekat ke dinding mendengarkan apa yang akan disabdakan. Beliau duduk di mimbar, memuji kepada Allah dan mengagungkan-Nya seraya bersabda: ”Wahai manusia sungguh Allah berfirman kepada kalian: berbuatlah “amar ma’ruf dan nahi anil mungkar”, sebelum engkau berdo’a, do’amu tidak Aku kabulkan dan engkau meminta kepada-Ku, permintaanmu tidak Aku berikan dan engkau minta tolong kepada-Ku, pertolongan itu tidak Aku berikan. Baginda Nabi SAW tidak menambahkan lagi selain itu sampai beliau turun dari mimbar.
Allahu Akbar x3 Allahu Akbar walillahil hamd
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah.
Jika orang tidak mau melaksanakan Amar ma’ruf dan nahi mungkar, maka do’anya tidak dikabulkan, permintaannya tidak dipenuhi, kalau minta tolong, pertolongan dari-Nya tidak diturunkan.
Ya Allah, apakah benar ada orang berdo’a tapi do’anya tidak dikabulkan? Padahal Engkau berfirman:

 وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Apakah benar ada orang meminta, permintaannya tidak diperkenankan? Padahal Engkau berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

Apakah bisa hal itu terjadi, padahal sungguh benar firman Allah dan sungguh benar sabda Rasulullah dan Allah sedikitpun tidak akan mengingkari janji-janji-Nya.
Jika hal tersebut memang benar bisa terjadi? Terus apa yang harus dilakukan manusia ketika dia jauh dari Rahmat Allah?, ketika jauh dari lindungan dan pertolongan Allah. Bagaikan orang pulang kampung, di tengah kota yang luas, ketika didapati pintu-pintu sudah tertutup rapat, padahal suasana gelap dan mencekam, tentu orang tersebut akan tinggal dalam kebingungan, tidak ada tempat berlindung dari kedinginan dan ancaman bahaya.
Tidak hanya itu saja, bahkan hayalan yang menghantui pikiran terkadang datang lebih seram dari kenyataan. Karena kabel yang menghubungkan diri kepada unsur energi yang Maha Tangguh telah terputus, jaringan dan infrastuktur telah hancur, maka manusia akan tinggal sendiri dalam kebingungan, tidak ada pedoman, tidak ada pijakan. Jalan semakin suram, tidak ada kepercayaan diri, serba takut dan serba kuatir, akhirnya orang terjatuh dalam kegelapan dan terombang ambing oleh hayalan bahkan terkadang ilmu dan rasionalitas bisa menjelma menjadi harimau atau serigala yang senantiasa siap menerkam. Itulah gambaran orang yang hidupnya sengsara, karena enggan melaksanakan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, meski sedaif-daif iman.
Allahu Akbar x3 Allahu Akbar walillahil hamd
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah.
Yang dimaksud “amar ma’ruf nahi anil mungkar” bukan hanya menganjurkan orang lain berbuat baik saja atau mencegah kemungkaran yang diperbuat orang lain saja, melainkan juga dan yang penting harus memulainya dari diri sendiri. Beramal bakti untuk meningkatkan kwalitas hidup menuju lebih baik, menjauhi keburukan yang bisa menjadikan diri terpuruk dalam kehinaan supaya hidup menjadi lebih sempurna baik secara kwalitas maupun kwantitas.
Telah berlaku kehendak Allah, menjadikan manusia sebagai kholifah-Nya di muka bumi. Telah berlaku sunnatullah, memberikan potensi kepada manusia sebagai penggerak dan sumberdaya alam. Baik dengan tenaga dan pikiran maupun perasaan manusia harus berkarya. Membangun sumber kehidupan. Merubah nasib menjadi lebih baik, bukan dalam arti merubah mati menjadi hidup, karena mati dan hidup merupakan mutlak takdir Allah, melainkan meningkatkan kapasitas hidup supaya bisa menjadi lebih baik dan lebih berkuwalitas.
Supaya kehidupan di muka bumi berjalan aktif dan dinamis, tidak monoton. Supaya ada gairah dan semangat, maka manusia harus bekerja, membangun cipta dan karya. Manusia yang membuat peraturan dan meletakkan undang-undang namun manusia juga sekaligus menjadi tenaga pelaksana, bahkan sebagai sutradara yang sekaligus aktornya, sampai batas yang sudah ditentukan baginya, dimana selama itu manusia mencurahkan segala potensi yang ada pada dirinya untuk memakmurkan segala sarana yang sudah disiapkan di sekelilingnya.
Allah Swt. memilih manusia sebagai sarana yang bekerja di muka bumi, hal tersebut merupakan ketetapan-Nya sejak alam semesta ini diciptakan. Atas dasar ketetapan itulah maka manusia dapat mengenali dan menguasai alam sekelilingnya, mengetahui rahasia-rahasia kehidupan yang tersembunyi di dalamnya, bahkan menguasai kunci-kunci rahasia bagi ahlinya untuk membuka simpul-simpul kehidupan yang mestinya dirahasiakan. Dengan ilmu dan urusan Allah pula manusia dapat mengenali Tuhannya dan menggapai apa-apa yang yang dijanjikan dan disediakan untuknya, bahkan menciptakan keajaiban bagi diri sendiri.
Sejak pertama kali ilmu pengetahuannya diajarkan kepada kepada manusia dan kemudahan–kemudahan alam semesta dibentangkan baginya, sampai manusia bisa menghasilkan anugerah Allah yang disediakan untuknya, semua itu tidak akan terjadi kecuali dengan sistem atau sunnatullah yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala baginya. Itulah sistem distribusi rizki untuk manusia, baik rizki lahir maupun rizki batin. Sejak pertama kali diciptakan bersamaan penciptaan alam semesta, sistem tersebut tidak akan pernah dirobah selamanya kecuali manusia sendiri yang merobahnya. Manusia dengan usahanya berpotensi meningkatkan taraf hidupnya dari yang ada menjadi lebih baik dan lebih mulia, dari miskin menjadi kaya seperti dari lapar menjadi kenyang, itu jika dia mau, jika tidak maka selamanya manusia tidak akan menghasilkan apa-apa dalam hidupnya.
Sunnatullah tersebut telah menjadikan manusia ulet bekerja di muka bumi dan sekaligus berlaku sebagai sarana untuk memperteguh pekerjaan. Sunnahtullah itu sebagaimana yang ditegaskan Allah dengan firman-Nya:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ (الرعد.13
Allah tidak merobah keadaan suatu bangsa sehingga bangsa itu sendiri yang merobah dirinya.
Allahu Akbar x3 Allahu Akbar walillahil hamd
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah.
Allah SWT. yang Maha Kuasa dengan sendiri-Nya telah menciptakan dan mengatur kehidupan langit dan bumi serta segala yang ada di dalamnya sesuai kehendak-Nya dan sesuai kehendak-Nya pula menjadikan manusia sebagai unsur yang bergerak di dalamnya dengan membawa jiwa dan raga yang membuahkan akal, pikiran, amal dan perasaan.
Bukankah manusia dari asal kejadiannya, daging dan tulang dan bahkan dasar peri laku dalam menjalani kehidupan di muka bumi identik dengan kehidupan binatang melata …?, akan tetapi dengan takdir Allah manusia mendapat kemuliaan sebagai kholifah-Nya di muka bumi, sebagai unsur penggerak yang bekerja di dalam roda kehidupan yang memang tercipta sesuai tabiatnya. Manusia yang harus berbuat, bekerja dan berusaha. Manusia tidak boleh hanya tinggal diam dan membeku saja.
Mengingat dasar itulah, hendaklah manusia melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar, beriman dan berberamal sholeh, bahkan tidak hanya menganjurkan saja, manusia harus mampu menerapkannya dalam hidupnya sendiri, jika itu dilakukan, maka manusia benar-benar akan menjadi sebaik-baik ummat, demikianlah yang ditegaskan Allah dengan firman-Nya:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.(QS.Ali Imran 110)
Selanjutnya manusia diperintah, kalau melihat kemungkaran hendaklah ia merobahnya dengan tangannya kalau tidak mampu maka dengan lisannya dan kalau tidak mampu juga maka dengan hatinya walaupun itu adalah sedaif-daif iman.
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah.
Kebajikan atau kejahatan bukan bermakna sempit. Bukan sesuatu yang hanya bisa terjadi dalam suatu kejadian atau di suatu lokasi di belahan bumi saja. Segala urusan manusia, besar maupun kecil, bisa dilakukan sebagai kebajikan atau kejahatan. Oleh karenanya manusia harus cermat mengikuti irama kehidupan, mencermati segala proses yang terjadi dengan arif dan bijaksana, memperhatikan dengan sungguh-sungguh dan melaksanakannya dengan benar dan tepat, menegakkan kebajikan dan menjauhkan diri dari kemungkaran, kalau tidak, maka manusia sendiri yang akan menanggung akibat buruknya, yaitu kerusakan dan kehancuran. Ini adalah sunnahtullah yang tidak akan pernah berobah lagi, berlaku sunnah pula, menurut dasarnya, bahwa hendaklah manusia menganjurkan kebajikan dan mencegah kemungkaran.
Meskipun segala pilihan dan langkah hidup akan membawa dampak dan konsekwensi, namun demikian manusia juga merupakan satu-satunya sarana untuk mengatur dan memilih langkah dan pilihan tersebut. Apabila manusia memilih beriman dan beramal sholeh, menganjurkan berbuat kebajikan dan mencegah kemungkaran, maka kebathilan tidak akan hidup subur dan berkepanjangan dan yang hak akan menjadi pemenang, memimpin dan menguasai kebajikan.
Akan tetapi manakala yang terjadi sebaliknya, manusia hanya tinggal diam saja, tidak ada kepedulian kepada alam sekitarnya, mereka tidur dari tugas suci, tidak menganjurkan berbuat kebajikan dan mencegah kemungkaran. Kesibukan manusia hanya melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan urusan lahir saja, sebatas urusan yang berkaitan antara perut dan pusat saja, maka kejahatan akan tumbuh subur, kemungkaran akan merajalela di mana-mana yang akhirnya kemaksiatan akan menguasai dan memimpin kehidupan yang ada, demikianlah yang berlaku sunnah dalam sejarah kehidupan manusia sebelum kita yang kemudian menjadikan penyebab hancurnya suatu generasi dan suku bangsa.
Jika keadaan umat mau hidup sadar, saling memperhatikan urusan masyarakatnya, menunaikan segala hak dan kewajibannya, saling mencukupi segala kebutuhan dan kekurangan, mengisi kekosongan, meningkatkan yang sudah ada, meluruskan yang bengkok, memelihara kelapangan dan mengusahakan kemudahan, menggapai pertolongan, menggalang kebersamaan, maka itulah umat yang bahagia dan jaya. Untuk itulah secara individu manusia harus kuat, berusaha sungguh-sungguh menggapai keutamaan yang disiapkan Allah baginya, menjadi pemberi bukan penerima. Adapun umat yang lalai dan malas bekerja, tidak ada kepedulian kepada alam sekitarnya, maka itulah umat yang celaka yang telah dihinggapi penyakit kehinaan.
Menurut sunnahtullah, manusia yang harus mengadakan perobahan, merubah kuwalitas hidupnya menjadi lebih baik, hal itu bukan berarti Allah SWT. tidak sanggup berbuat banyak kepada hamba-Nya, melaikan itulah ketetapan-Nya. Allah telah membangun hukum sebab akibat, supaya menusia mau beramal, mau berusaha menggapai kemuliaan yang memang diperuntukkan untuknya, untuk menduduki derajat yang mulia disisi-Robb-Nya, menjadi kholifah Allah dimuka bumi ini. Manakala manusia tidak menempatkan dirinya pada kedudukan mulia tersebut, maka akan terlepas dari derajat kemuliaan dan terjerumus dalam kehinaan sebagai derajat binatang melata bahkan lebih hina lagi darinya.
Allahu Akbar x3 Allahu Akbar walillahil hamd
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah.
Mana mungkin orang berdo’a dapat dikabulkan tanpa bekerja? Mana mungkin orang bisa mendapatkan hasil hanya dengan berpangku tangan saja tanpa usaha ??. Padahal Allah telah menegaskan dengan firman-Nya: “Manusia akan mendapatkan sesuai apa yang telah diusahakannya”.
Sekarang jalan lurus sudah dibentangkan. Kemudahan-kemudahan hidup, pertolongan dan pemberian, hanya bisa didapatkan dari jalan itu, karena melalui jalan itu berarti manusia memegang janji Allah yang tidak pernah teringkarkan, karena Allah sedikitpun tidak akan mengingkari janji-Nya.
Siapa yang ingin memperoleh kemenangan hendaklah menghadapkan dirinya kepada Pemberi kemenangan yang sudah mengajarkan kepadanya suatu konsep yang simpel dan sederhana akan tetapi membawa ma’na yang strategis dan universal, konsep itu ialah : HENDAKLAH KAMU MELAKSANAKAN AMAR MA’RUF NAHI ANIL MUNGKAR dalam arti merubah nasib menjadi lebih baik dan lebih mulia.
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah.
Jika kita mau mengambil pelajaran dari fenomena kehidupan di sekitar kita. Terlebih dunia perpolitikan di negeri ini. Secara khusus apa yang kita lihat dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilprse 2014 yang barusan diadakan. Betapa kita telah melihat tumpang tindihnya sistem kehidupan. Masing-masing pelaku politik hanya mengedepankan kepentingan pribadi atau golongannya saja, bukan kepentingan rakyat sebagaimana yang mereka gembar-gemborkan dalam pencitraan. Hingga segala cara seakan menjadi halal dilakukan. Semakin tidak jelas mana yang baik mana yang buruk karena masing-masing mereka merasa benar sendiri bahkan tidak segan-segan dibumbui kemunafikan.
Orang loncat dari partai sana ke partai sini sudah menjadi bukan barang tabu, tidak hanya jadi bajing loncat, bahkan gaja loncat malah seakan menjadi kebanggaan. Tidak sadar bahwa hal tersebut menunjukkan kemerosatan moralitas dan kehancuran integritas. Sehingga orang awam semakin sulit membedakan mana yang baik mana yang buruk, mana yang tuntunan dan mana yang tontonan, semua dicampur aduk menjadi satu asal kepentingan bisa terpenuhi. Norma-norma Agama sepertinya sudah dihilangkan dalam kehidupan mereka, bahkan menjadi pesakitan KPK karena menggarong uang rakyat menjadi tren yang dibanggakan, meski harus mendekam selama hidup dipenjara seakan menjadi tujuan utama, padahal jika yang demikian itu berlanjut apalagi sampai dibudayakan, maka menurut sunnatullah kehidupan mereka akan menjadi hancur berantakan. Itulah kenyatan yang kita lihat dan kita rasakan namun kita tidak mampu berbuata apa untuk membuat perubahan.
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah.
Marilah kita mengadakan perenungan ke dalam, bukan melamun berkepanjangan tapi berharap ada uang jatuh dari kayangan, atau mendapat harta karun dari kuburan yang dikeramatkan, melainkan perenungan dalam rangka persiapan mengadakan perbaikan hidup di mana pun kita berada. Apakah kita hanya tinggal diam saja hanyut dan tenggelam di dalam arus ketidakpastian atau bangkit dari keterpurukan menuju kesuksesan hidup ? maka tidak bisa tidak, mulai sekarang kita harus memulai dari diri sendiri, kemudian anak istri dan keluarga terdekat, teman dan kerabat, untuk bersama-sama melaksanakan anjuran suci ini. Yakni melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar, meningkatkan usaha untuk mencapai peningkatan hidup, saling berbagi dalam kebaikan, saling nasehat menasehati dalam kebajikan.
Dimulai dari ucapan dan perbuatan supaya hati kita menjadi kuat dan yakin, itu dilakukan untuk melaksanakan pengabdian hakiki kepada Allah Robbul Alamiin, dengan itu semoga hari-hari kita kedepan semakin menjadi lebih baik, karena do’a-do’a yang kita panjatkan mendapatkan ijabah, disaat kita bermunajat kepada Allah, permohonan kita dikabulkan-Nya dan kalau kita minta pertolongan dari-Nya, pertolongan segera diturunkan, sehingga kita mampu mengadakan perubahan dan membangun keseimbangan hidup, meningkatkan taraf hidup baik secara ilmiyah maupun amaliyah, meski hanya untuk diri sendiri dan jama’ah, menjadi komunitas yang kuat karena dekat dengan lindungan dan pertolongan Allah Tuhan Semesta Alam, …. amiin ya mujibas sa’iliin.
قال الله تعالى وبقوله يهتدي المهتدون . وإذا قرء القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون :   لقد خلقنا الإنسان في أحسن تقويم . ثم رددناه أسفل سافلين . إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات فلهم أجر غير ممنون .
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم . ونفعني وأياكم بما فيه من الأيات والذكر الحكيم . وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم .
       وقل رب اغفر وارحم وأنت حير الراحمين

Share this:

TANDA-TANDA LEMAHNYA YAKIN

1. TANDA-TANDA LEMAHNYA YAKIN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

BAB 1, TANDA-TANDA LEMAHNYA YAKIN
مِنْ عَلَامَاتِ الإعْتِمَادِ عَلى العَمَالِ نُقْصَانُ الرّجَاءِ عِنْدَ وُجُوْدِ الزََّللِ
 “Tanda-tanda bergantung kepada amal, kurangnya pengharapan ketika terjadi lemahnya amal”.
Sebagai seorang hamba Allah SWT, manusia wajib mengabdi kepada-Nya, karena untuk itulah ia diciptakan. Pengabdian itu harus dijadikan sebagai landasan segala aktifitas kehidup­an di jalan-Nya. Supaya pengabdian itu bisa berjalan dengan baik, maka manusia harus melandasi pengabdiannya dengan dua sifat; Pertama sifat raja’ atau berharap dan kedua sifat khauf atau takut. Allah SWT yang mengajarkannya dalam firmanNya:
Allah SWT berfirman: “Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, – dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih”.  (QS. Al-Hijr; 15/49-50)
Ayat diatas menyatakan dengan tegas, bahwa kedua sifat tersebut harus diterapkan manusia dalam hidupnya secara seimbang, tidak boleh berat sebelah. Maksudnya manusia tidak boleh menggantungkan harapan dan menyandar­kan rasa takut kecuali hanya kepada Allah SWT.
Sifat raja’ diperlukan agar manusia tidak terjerumus ke dalam lembah putus asa. Karena sebesar apapun dosa seorang hamba, pengampunan Allah kepada yang dikehenda­ki-Nya lebih besar dan lebih luas tak terhingga.  Sedangkan dengan sifat khauf dimaksudkan agar seorang hamba tidak sembrono dan tidak mudah lepas kontrol. Sebab, sekecil apapun dosa yang sudah diperbuat, oleh karena tidak ada seorangpun yang pernah mengadakan perjanjian dengan Allah SWT sehingga mendapatkan jaminan dimasukkan ke surga, maka tidak ada jaminan bagi seseorang untuk selamat dari dosa yang sudah diperbuatnya.
Amal Batin Adalah Buah Amal Lahir   
Amal ibadah lahir, baik shalat, puasa, zakat shadaqah, dzikir, fikir, mujahadah maupun riyadlah, apabila dilaksanakan dengan benar, semata-mata mengharapkan ridla Allah, akan membuahkan amal batin yakni ketakwaan di dalam hati dan keyakinan kepada Allah. Jika amaliyah tersebut dapat dilaksanakan secara istiqamah, sehingga iman dan yakin semakin meningkat, maka seorang hamba akan mendapatkan ma’rifatullah, yakni mengenal kepada Allah SWT.
Yang demikian itu telah disimpulkan Allah dalam suatu ayat tentang “hikmah yang terkandung” dalam perintah ibadah puasa di bulan Ramadhan. Allah SWT berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS.Al-Baqoroh(2); 183).
Maksudnya, ibadah puasa, seperti juga ibadah-ibadah vertikal yang lainnya, apabila dilaksanakan dengan dasar iman serta semata-mata hanya menjalankan perintah-Nya, akan membentuk manusia menjadi seorang hamba yang bertakwa, artinya ibadah fertikal merupakan sarana latihan bagi manusia agar karakternya bisa berubah menjadi lebih baik. Manakala hikmah terbesar “puasa” bisa menjadikan seorang hamba bertakwa kepada Tuhannya, maka dengan ayat ini dapat disimpulkan bahwa amal lahir, apabila dilaksanakan dengan benar dapat membuahkan amal batin yaitu ma’rifatullah.
Namun demikian, apabila tumbuhnya kekuatan yakin atau ma’rifat itu selalu berkaitan dengan amalan lahir, dan ketika suatu saat amal lahir itu sedang lemah menjadikan keyakinan atau ma’rifatnya lemah, sehingga pengharapan kepada Allah menjadi lemah pula, maka melemahnya pengharapan kepada Allah itu merupakan tanda bahwa sesungguhnya orang tersebut hakekatnya belum bertawakkal kepada Allah, melainkan baru bertawakkal kepada amal ibadahnya. Akibatnya, ketika ia sedang jauh dari amaliyah yang di jalani itu, ia kembali akan kehilangan kepercayaan diri lagi.
Oleh karena itu, hati seorang hamba harus selalu siap menghadapi kepastian takdir-Nya, baik dalam keadaan sedang jalan wiridnya maupun tidak. Seorang SALIK harus siap di dalam hatinya, bahwa selain yang keluar dari kehendaknya (irodah) sendiri, pasti itu adalah kehendak Tuhannya. Untuk itu, apapun bentuknya—yang terjadi di dalam realita dan dari siapapun datangnya—kalau kehendak Tuhan sudah datang di hadapannya, seorang hamba yang ber-ma’rifat akan sanggup menyongsong realita tersebut dengan hati selamat. Mereka mampu berprasangka baik (husnudh-dhon), walau sedang dihadapkan dengan kematian sekalipun.
Jadi, istiqamah itu bukan hanya dalam amal perbuatan lahir dan wirid-wirid khusus saja, namun juga dan yang utama itu adalah istiqamah hati. Yakni, dalam keadaan yang bagaimanapun, baik sedang wirid maupun tidak, hatinya tetap hanya bersandar kepada Allah. Berharap dan takut hanya kepada “pemeliharaan” Sang Pemelihara Alam Semesta: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allahkemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah I kepadamu”. (QS. Fush Shilat; 30)

Sabtu, 04 April 2015

Kumpulan Ceramah Agama Islam Gratis (MP3)

ico
Kumpulan Ceramah Islam MP3 yang dapat di download gratis (free). Kajian.Net adalah situs koleksi audio pengajian MP3 ceramah Agama Islam berbahasa Indonesia terlengkap dari Ustadz-Ustadz Ahlussunnah Wal Jamaah. Download juga berbagai audio bacaan doa, dzikir dan hadits berformat mp3, serta software islami dan eBook kitab-kitab para ulama besar. Website Kajian.Net bercita-cita sebagai gudang podcast kumpulan MP3 ceramah Islam terlengkap untuk memudahkan Anda belajar hukum agama Islam dan aqidah Islam yang benar berdasarkan Al-Quran dan Sunnah sesuai dengan pemahaman salafush sholeh.

Ceramah Agama MP3 Download Gratis Kumpulan File Download Doa MP3 Software Islami Aplikasi Agama Islam Download eBook, Kitab Ulama, Artikel Agama Islam Gratis / Free

Audio Ceramah MP3 (Pengajian)

Video Ceramah

Software Islami

eBook, Kitab & Artikel

Hadist-Hadits Masalah dan Hukum Agama Islam Download Gratis MP3 Murottal Al-Quran, Koran, Qur'an
Download Gratis MP3 Murottal Al-Quran, Koran, Qur'an

Hadits-Hadist

MP3 Murottal Al-Quran

Doa & Dzikir



Mau Pahala ? Pasang Banner Kajian.Net di Situs dan Web Blog Anda!

“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka.” (HR Muslim no. 2674 dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu).

“Demi Allah! Jika Allah memberikan hidayah (kepada) seseorang dengan perantara dakwahmu, itu lebih baik bagimu dari seekor unta merah*” (Hadits shahih, riwayat Bukhari & Muslim)

KUMPULAN KULTUM/CERAMAH RAMADHAN | ORANG YANG DIJANJIKAN SURGA

Label:


ORANG YANG DIJANJIKAN SURGA
seperti yang dikatakan oleh nabi muhammad S.A.W
"surga merindukan orang sebagai berikut" :
1.Orang yang membaca kitab AL-QURAN.
    "Siapa orang yang membaca sehuruf dari kitab Allah maka akan diberi kebahagiaan dan kebagusan"
2.Orang  yang merasa kepada lisannya (ucapannya) baik.
3.orang yang memberikan makanan kepada yang membutuhkan dan yang memberikannya akan mendapat ganjarannya.
4.orang yang puasa pada bulan Ramadhan/puasa (ahli puasa).

KUMPULAN CERAMAH SELENGKAPNYA BISA KLIK DISINI
silahkan bagi para blogger yang ingin mencgopy dan menyebarkan.jangan lupa sertakan link sumber halaman ini thanks,

Artikel Terkait:

Jumat, 03 April 2015

Malam Pertama Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW

Malam Pertama Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW


Malam Pertama Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Rasulullah SAW begitu romantis kepada istrinya. Beliaupun punya nasihat indah bagi setiap pengantin baru. Apa sajakah? Berikut nasihat beliau.

• MENCIUM KENING

Malam pertama begitu indah, tapi kata Rasulullah, harus diiringi doa serta memberikan sentuhan kemesraan perdana kepada istri. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang dari kamu menikahi wanita atau membeli seorang budak, maka peganglah ubun-ubunya lalu bacalah ‘basmalah’ serta doakanlah dengan doa berkah seraya mengucapkan: ‘Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.’” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, al-Hakim).

• SALAT SUNAH

Agar pernikahan kita diiringi rida dan rahmat Allah, Rasul pun mengajarkan agar sebelum berhubungan suami istri di malam pertama hendaknya salat sunah dua rakaat lebih dulu.

Anjuran ini bisa kita lihat dalam sebuah hadis dari Abu Sa’id maula (budak yang telah dimerdekakan) Abu Usaid. Ia berkata: “Aku menikah ketika aku masih seorang budak. Ketika itu aku mengundang beberapa orang Shahabat Nabi, diantaranya ‘Abdullah bin Mas’ud, Abu Dzarr dan Hudzaifah radhiyallaahu ‘anhum. Lalu tibalah waktu shalat, Abu Dzarr bergegas untuk mengimami salat. Tetapi mereka berkata: ‘Kamulah (Abu Sa’id) yang berhak!’ Ia (Abu Dzarr) berkata: ‘Apakah benar demikian?’ ‘Benar!’ jawab mereka. Aku pun maju mengimami mereka salat. Ketika itu aku masih seorang budak. Selanjutnya mereka mengajariku, ‘Jika isterimu nanti datang menemuimu, hendaklah kalian berdua shalat dua rakaat. Lalu mintalah kepada Allah kebaikan istrimu itu dan mintalah perlindungan kepada-Nya dari keburukannya. Selanjutnya terserah kamu berdua…’” (Adabuz Zifaf fis Sunnah al-Muthahharah).

• DOA PEMBUKA

Setelah salat sunah dua rakaat, dianjurkan pula untuk berdoa. Sebagaimana hadis: “Seorang datang kepada ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu, lalu ia berkata, ‘Aku menikah dengan seorang gadis, aku khawatir dia membenciku.’ ‘Abdullah bin Mas’ud berkata, ‘Sesungguhnya cinta berasal dari Allah, sedangkan kebencian berasal dari setan, untuk membenci apa-apa yang dihalalkan Allah. Jika isterimu datang kepadamu, maka perintahkanlah untuk melaksanakan salat dua rakaat di belakangmu. Lalu ucapkanlah (berdoalah): “Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku dan isteriku, serta berkahilah mereka dengan sebab aku. Ya Allah, berikanlah rezeki kepadaku lantaran mereka, dan berikanlah rezeki kepada mereka lantaran aku. Ya Allah, satukanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan dan pisahkanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan.” (lihat di Kitab al-Mushannaf).

• MINUM SEGELAS AIR

Sebelum memulai hubungan kali pertama, Rasul berpesan agar jangan terburu-buru. Alangkah baiknya dimulai dengan kelembutan dan kemesraan. Misalnya, dengan memberinya segelas air minum atau yang lainnya. Sebagaimana hadis Asma’ binti Yazid binti as-Sakan r.a., ia berkata: “Saya merias ‘Aisyah untuk Rasulullah SAW. Setelah itu saya datangi dan saya panggil beliau supaya menghadiahkan sesuatu kepada ‘Aisyah. Beliau pun datang lalu duduk disamping ‘Aisyah. Ketika itu Rasulullah SAW disodori segelas susu. Setelah beliau minum, gelas itu beliau sodorkan kepada ‘Aisyah. Tetapi ‘Aisyah menundukkan kepalanya dan malu-malu.” ‘Asma binti Yazin berkata: “Aku menegur ‘Aisyah dan berkata kepadanya, ‘Ambillah gelas itu dari tangan Rasulullah SAW!’ Akhirnya ‘Aisyah pun meraih gelas itu dan meminum isinya sedikit.” (HR. Ahmad di kitab Adabuz Zifaf fis Sunnah al-Muthahharah)

• DOA SEBELUM BERHUBUNGAN

Subhanallah, Islam begitu indah mengatur hubungan suami istri. Setiap kali akan berhubungan suami istri, selalu diingatkan untuk senantiasa berdoa: “Bismillah, Allahumma jannibnaasy syaithaana wa jannibisy syaithaana maa razaqtana.”

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari setan dan jauhkanlah syaitan dari anak yang akan Engkau karuniakan kepada kami.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW juga bersabda: “Maka, apabila Allah menetapkan lahirnya seorang anak dari hubungan antara keduanya, niscaya syaitan tidak akan membahayakannya selama-lamanya.” (HR. Bukhari, Muslim).

JODOH DAN DOA

JODOH DAN DOA



JODOH DAN DOA

1. Mencintai seseorang itu fitrah manusia. Jatuh cinta tidaklah terlarang selama tidak diikuti dengan perbuatan-perbuatan
yang ALLAH haramkan.

2. Boleh jadi, saat ini hati kita condong kepada seseorang. Sehingga kita menganggap dialah yang terbaik menjadi pasangan hidup kita suatu hari nanti.

3. Namun hal ini jangan sampai membuat kita berlebihan dalam memanjatkan doa kepada-Nya.

4. Seperti berdoa, " Ya ALLAH, jadikanlah saya berjodoh dengan
fulanah/fulan. Jadikanlah ia yang terbaik bagi saya."

5. Atau berdoa, " Ya ALLAH jika dia bukan jodoh saya, jadikanlah dia jodoh saya."

6. Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh akan muncul kaum dari umat ini yang akan berbuat
melampaui batas dalam berdoa dan bersuci."(Shahih Sunan Abi
Dawud, no. 87)

7.Mungkin saat ini kita menganggap dia yang terbaik, namun belum tentu dia lah yang terbaik menurut ALLAH.. .ALLAH berfirman: " Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. ALLAH yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah:216)

9. ALLAH lah yang mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk bagi kita. Termasuk dalam masalah jodoh.

10. Kita boleh berusaha sekuat tenaga meraih yang kita inginkan, namun kita harus bertawakal dan menyerahkan hasilnya kepada ALLAH.

11. Jodoh kita mungkin dia yang sekarang kita cintai, mungkin juga bukan. Namun pasti itulah yang terbaik bagi kita.

12. Yakinlah apa yang ALLAH berikan adalah yang terbaik bagi kita.

13. Maka cukupkanlah diri dengan berdoa: " Ya ALLAH karuniakanlah kepadaku seseorang yang terbaik bagiku, terbaik bagi akhirat dan duniaku."

14. Dan sudah konsekuensi mengharapkan jodoh yang baik berarti senantiasa berusaha memperbaiki diri menjadi lebih
baik lagi.

Semoga yang Like & Share segera di pertemukan dengan Jodoh yang Setia.... Aamiin Ya Rabbal'Aalamiin

''CINTAKU SEPERTI ILMU TAJWID''

''CINTAKU SEPERTI ILMU TAJWID''


''CINTAKU SEPERTI ILMU TAJWID''

Saat pertama kali berjumpa denganmu,aku bagaikan berjumpa dengan saktah...hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar.

Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di antara idgham billaghunnah,terlihat,tapi di anggap tak ada.

Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar,jelas dan terang.

Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi,maka jika aku bertemu dirimu,itu
disebut cinta..

Sejenak pandangan kita bertemu,lalu tiba-tiba semua itu seperti Idgham mutamaatsilain...melebur jadi satu.

Cintaku padamu seperti Mad Wajib Muttasil.

Paling panjang di antara yang lainnya.

Setelah kau terima cintaku nanti,hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro.. terpantul-pantul dengan keras.

Dan akhirnya setelah lama kita bersama,cinta kita seperti Iqlab,ditandai dengan dua hati yang menyatu.

Sayangku padamu seperti mad thobi'I dalam Al-Qur'an.Buanyaaakkk beneerrrrr....

Semoga dalam hubungan kita ini seperti idgham bilaghunnah yang cuma berdua,lam dan ro'.

Meski perhatianku ga terlihat seperti alif lam
syamsiah,cintaku padamu seperti alif lam Qomariah,terbaca jelas...kau & aku sepeti Idgham Mutaqooribain..

perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya..

Layaknya huruf Tafkhim,Namamu pun bercetak tebal di fikiranku Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti madaridlisukun..

Admin Do'akan,Semoga mendapatkan Jodoh Yang Setia,Rumah Tangga Sakinah Serta Rezeki Berlimpah dan Berkah.

Makhluk yang Paling Mulia menurut Rasulullah




Suatu hari Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bertanya: "siapakah hamba ALLAH yang mulia?"

Para sahabat menjawab:"Para Malaikat yaa Rasulullah,dan tentulah para Nabi,merekalah yang mulia".

Rasulullah tersenyum lalu berkata:"ya,mereka mulia tapi ada yang lebih mulia".

Para sahabat terdiam lalu berkata:"adakahkami yg mulia itu, yaa Rasulullah?"

Rasulullah berkata: "tentulah kalian mulia, kalian dekat denganku, kalian membantu perjuanganku, tetapi bukan kalian yg Aku maksudkan..

Rasulullah lalu menundukkan wajahnya, Sang Baginda
meneteskn air mata sehingga membasahi pipi dan janggutnya
lalu berkata...

"Wahai sahabatku,mereka adalah manusia-manusiayang lahir jauh
setelah wafatnya aku,mereka terlalu mencintai ALLAH & tahukah
kalian..mereka tak pernah melihatku, mereka hidup tidak dekat denganku seperti kalian, tetapi mereka sangat rindu kepadaku & saksikanlah wahai sahabatku bahwa AKU SANGAT RINDU PADA MEREKA... MEREKALAH UMMATKU! "

Subhaanallaah...

Apakah anda Rindu Kepada Rasulullah SAW ?

Ya Allah ..
Pertemukanlah kami dengan Rasalullah SAW Di Akhirat Nanti. Aamiin

Kamis, 02 April 2015

[MP3-DAKWAH] Koleksi Audio Ceramah KH Zainuddin MZ


[MP3-DAKWAH] Koleksi Audio Ceramah KH Zainuddin MZ

[MP3-DAKWAH]
Koleksi Audio Ceramah KH Zainuddin MZ
alt
Kami mencoba Menghadirkan Link Download KH Zainuddin MZ MP3,walaupun bukan yang TERBARU & TERLENGKAP
Judul Kajian Download KajianPlay Kajian
CeramahKH.ZainuddinMZ-Puasa5.6 MB 
Ceramah KH.Zainuddin MZ - 10 Golongan Musuh Syaitan10.5 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-10 Golongan Teman Syaitan10.8 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-8PenyakitRohani9.4 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ- arak dan judi racun kehidupan10.4 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ- GolonganYangMendapatPerlindungandariAllahSWT10.2 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-AlQuranImamKita10.2 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-BahayaFreeSex10.4 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-BerbaktiKepadaIbudanBapa10.0 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-BilaAjalTiba10.1 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-BilaDoaTakTerjawab9.8 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-CaraMendidikAnak10.5 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-CobaanHidup9.7 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-Damai Indonesiaku-2010-01-31IslamDalamSemangatKebangsaan11.9 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-DasardanTujuanhidupMuslim10.1 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-HartaTahtadanWanita10.2 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-IdulFithridanHariKemenangan7.1 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-Mari Berhaji9.8 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-MencariJodoh10.4 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-MendapatHidayahAllahSWT5.4 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-MenghadapiKrisis5.0 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-MukjizatAlQuran5.3 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-NabiAdam9.8 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-NabiIbrahim9.5 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-NabiSulaimandanRatuBalqis10.2 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-neraka & calon penghuninya10.0 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-Pahala dan Dosa10.4 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-ParaKekasihAllahSWT9.5 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-RumahTangga10.0 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-UlamadanUmara10.4 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-ulamak pewaris nabi9.9 MB 
CeramahKH.ZainuddinMZ-umar al-khattab10.1 MB